Pada suatu malam, dia bertemu dengan seorang pria keturunan Arab di sebuah club, lalu mereka pun berkenalan dan berlanjut dengan saling tukar business card. Yang membuat Nicole penasaran adalah, pria ini ngga minum minuman seperti layaknya yang kebanyakan pria minum di sebuah club, dia hanya memesan sebuah jus biasa, hal kecil seperti inilah yang membuat Nicole ingin mengetahui lebih jauh tentang pria tersebut.
Karena merasa saling cocok, mereka pun memutuskan untuk berhubungan lebih lanjut. Dengan dua budaya yang berbeda, yang satu party people, yang satu lagi alim, tentunya sering terjadi pertengkaran meskipun akhirnya mereka bisa akur lagi karena sudah saling sayang . Satu yang Nicole perhatikan adalah, pria ini sangat lah dekat dengan agama nya Islam, dan seringkali merenung akan arti dari kehidupan.
Suatu saat Nicole bertengkar, “mengapa kamu terkadang acuh?, banyak orang yang menginginkan diriku, im a very famous person”. Lalu pria tersebut membalas, “siapa orang-orang itu?, apa yang membuat kamu berbeda dari mereka?“. Kalimat inilah yang membuat Nicole berpikir panjang tentang makna hidup, sampai-sampai ia mengalami mimpi buruk mengenai masih banyak orang yang kelaparan di dunia sementara dia menghabiskan $100 hanya untuk minum-minum di sebuah club.
Melalui teman yang berasal dari Bangladesh-lah dia mulai mempelajari tentang Islam, secara diam-diam Nicole pun memperdalam agama Islam tanpa dikatahui oleh sang pacar. Karena Nicole tidak mau sang pacar berpikir kalau dia berpindah keyakinan hanya karena cinta.
Pada akhirnya Nicole pun melakukan Shahadat di sebuah masjid lokal di Dallas, dan dia dikejutkan oleh datangnya sang kekasih beserta beberapa familinya. Beberapa bulan setelah itu, mereka pun menikah dan diakuinya dia memang kehilangan beberapa teman, tapi Nicole berujar “ i really dont care about what they thinks about me anymore “.
